Terbesit niat buat nulis postingan ini saat banyak siswaku protes Mereka memprotes jam waktu sekolah yang sekarang lebih lama, ya benar saat ini ketika si “ kurtilas” muncul di kehidupan kami di sekolah, otomatis alur hidup kami sedikit berbeda, saat ini kami belajar dari jam 07.00 sampai 15.15. Yes factanya sedikit tambahan waktu mereka untuk mengembangkan diri alias jadi berkurang. Contohnya biasanya kita pulang jam 14.00 masih bisa ikut kegiatan exkul pengembangan diri sekarang banyak kegiatan yang off. Selain itu siswa-siswi kami yang rumahnya jauh dari sekolah saya tanya sampai di rumah belajar nda mba? katanya sampai rumah habis maghrib, capek bu buat belajar lagi sampai rumah, ni ada lagi menggunakan aji mumpung sehabis tes, serombongan anak wali saya mo pergi ke mana gitu katanya main ke rumah temennya, mereka lebih milih itu daripada belajar untuk tes berikutnya, kata mereka “mumpung pulang siang bu kita pengin main bareng” Well, mungkin kesenangan mereka itu simple kali ya ketika bisa pulang lebih cepat. Tapi gimana lagi ya kita terima nasib aja lah wong itu juga aturan pemerintah,
Sebenarnya seberapa idealkah waktu pembelajaran untuk siswa sma/smk?
Betulkah waktu pembelajaran yang lebih lama membuat kualitas pendidikan lebih
meningkat? Jadi kepo nih bagaimana waktu pembelajaran di Negara lain yang lebih
maju?
Here we go,
1. Indonesia
SD : 07.00-12.00
SMP : 07.00-13.00
SMA : 07.00-15.15
2. Singapura
SD : 07.00-13.00
SMP : 07.30-15.00
SMA : 07.30-16.00
3. Korea
Selatan
SD : 08.00-13.00
SMP : 08.00-16.30
SMA : 08.00-17.00 + kelas tambahan 17.00-22.00
4. Jepang
SD : 08.30-13.00
SMP : 07.00-13.00
SMA : 07.00-16.00
5. China
SD : 06.30-15.00
SMP : 06.30-17.00
SMA : 06.30-19.00 + kelas tambahan 19.00-22.30
6. USA.
SD : 08.40-15.15
SMP : 07.50-14.50
SMA : 08.15-15.15
7. Inggris
First School ( Umur 4-9) : 09.00-15.00
Middle School ( Umur 9-13) :
08.40-15.30
Upper School ( Umur 13-16 th keatas) : 08.30-15.15
8. Finlandia
Siswa SD-SMP
dikabarkan hanya belajar sekita 4-5 jam dalam sehari itupun hanya dengan
pembagian 45 menit untuk belajar dan diselingi 15 menit istirahat setiap
jamnya. Sedangkan siswa SMA, system
pembelajarannya hampir sma dengan kuliah dimana siswa hanya dating pada mata
pelajarn yang mereka pilih sesuai dengan kamampuan bakat yang mereka miliki.
( Dikutip dari
BRilio, Minggu ( 21/06/15).
So what do you
think guys, ternyata ga sebanding ya, kalau saya disuruh milih, pastinya saya
pilih pendidikan di Finlandia yang notabene dengan pendidikan santai tapi sudah
terpampang nyata jadi pendidikan yang terbaik sedunia,but you know kita harus
tetap bangga lho karena pendidikan di sana diadopsi dari pemikiran kakek moyang
kita, whattt??? Really??? hello..sudah tahu kan ini lho pernyataan dari pak
menteri "Negeri lain pun menengok
masalahnya kita jadi kita pun harus melakukan perubahan. Seperti negara
Finlandia melakukan perubahan dunia pendidikan selama 20 tahun sejak awal tahun
1980 sampai tahun 2000," kata Menbud Dikdasmen, Anies Baswedan
saat memberikan penjelasan kepada Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia di
Kantor Kemdikbud, Senayan, Jakarta,
Senin (1/12)."Filosofi Ki Hajar
Dewantara di sana dipraktikkan," imbuh Anies.
Plaakk…Oh God,
how come? Banyak semboyan “ jas merah” alias jangan melupakan sejarah, tapi
sejarah pendidikannya sendiri malah tersia kan, apa harap dimaklumi ya coz
buku-bukunya saja hanya ada 30 di dunia
kalah dengan novel Harry Potter yang ada dimana-mana jadi sedikit yang
baca, nih pernyataannya "Buku ajaran Ki Hajar Dewantara habis di Taman
Siswa, saya mencari dimana-mana cuma hanya 30 buku. Dalam buku Ki Hajar
Dewantara negara Finlandia belajar dari sini (buku)," kata Anies sambil
memegang buku Ki Hajar Dewantara. Well..
Ternyata bapak kita Ki Hajar Dewantara sudah mempersiapkan lebih dini
dengan pemikiran yang matang buat penerusnya, tapi sayangnya mungkin banyak
dari kita lebih bangga dengan pemikiran dari barat jadi gini deh dipaksain
diterapkan jadi buat bingung, Entah
kapan semoga bisa cepat datang seorang Ki hajar Dewantoro muda di Indonesia dengan
pemikirannya yang cool…bisa merubah paradigma pendidikan di Indonesia yaitu pendidikan
merupakan Taman Siswa, sebuah tempat dimana siswa bisa nyaman, tenang, gembira
dan berexplorasi di taman yang bernama sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar