Minggu, 11 Oktober 2015

Kuantitas Waktu Belajar sebanding dengan Kualitas Siswanya, betulkah?






Terbesit niat buat nulis postingan ini saat banyak siswaku protes Mereka memprotes jam waktu sekolah yang sekarang lebih lama, ya benar saat ini ketika si “ kurtilas” muncul di kehidupan kami di sekolah,  otomatis alur hidup kami sedikit berbeda, saat ini kami belajar dari jam 07.00 sampai 15.15. Yes factanya sedikit tambahan waktu mereka untuk mengembangkan diri alias jadi berkurang. Contohnya biasanya kita pulang jam 14.00 masih bisa ikut kegiatan exkul pengembangan diri sekarang banyak kegiatan yang off. Selain itu siswa-siswi kami yang rumahnya jauh dari sekolah saya tanya sampai di rumah belajar nda mba?  katanya sampai rumah habis maghrib, capek bu  buat belajar lagi sampai rumah, ni ada lagi menggunakan aji mumpung sehabis tes, serombongan anak wali saya mo pergi ke mana gitu katanya main ke rumah temennya, mereka lebih milih itu daripada belajar untuk tes berikutnya, kata mereka “mumpung pulang siang bu kita pengin main bareng” Well, mungkin kesenangan mereka itu simple kali ya ketika bisa pulang lebih cepat. Tapi gimana lagi ya kita terima nasib aja lah wong itu juga aturan pemerintah,
Sebenarnya seberapa idealkah waktu pembelajaran untuk siswa sma/smk? Betulkah waktu pembelajaran yang lebih lama membuat kualitas pendidikan lebih meningkat? Jadi kepo nih bagaimana waktu pembelajaran di Negara lain yang lebih maju?
Here we go,
1.       Indonesia
SD           : 07.00-12.00
SMP       : 07.00-13.00
SMA      : 07.00-15.15
2.       Singapura
SD           : 07.00-13.00
SMP       : 07.30-15.00
SMA      : 07.30-16.00
3.       Korea Selatan
SD           : 08.00-13.00
SMP       : 08.00-16.30
SMA      : 08.00-17.00 +  kelas tambahan 17.00-22.00
4.       Jepang
SD           : 08.30-13.00
SMP       : 07.00-13.00
SMA      : 07.00-16.00
5.       China
SD           : 06.30-15.00
SMP       : 06.30-17.00
SMA      : 06.30-19.00 + kelas tambahan 19.00-22.30
6.       USA.
SD           : 08.40-15.15
SMP       : 07.50-14.50
SMA      : 08.15-15.15
7.       Inggris
First School         ( Umur 4-9)         : 09.00-15.00
Middle School   ( Umur 9-13)     : 08.40-15.30
Upper School     ( Umur 13-16 th keatas)                : 08.30-15.15
8.       Finlandia
Siswa SD-SMP dikabarkan hanya belajar sekita 4-5 jam dalam sehari itupun hanya dengan pembagian 45 menit untuk belajar dan diselingi 15 menit istirahat setiap jamnya.  Sedangkan siswa SMA, system pembelajarannya hampir sma dengan kuliah dimana siswa hanya dating pada mata pelajarn yang mereka pilih sesuai dengan kamampuan bakat yang mereka miliki.

( Dikutip dari BRilio, Minggu ( 21/06/15).

So what do you think guys, ternyata ga sebanding ya, kalau saya disuruh milih, pastinya saya pilih pendidikan di Finlandia yang notabene dengan pendidikan santai tapi sudah terpampang nyata jadi pendidikan yang terbaik sedunia,but you know kita harus tetap bangga lho karena pendidikan di sana diadopsi dari pemikiran kakek moyang kita, whattt??? Really??? hello..sudah tahu kan ini lho pernyataan dari pak menteri  "Negeri lain pun menengok masalahnya kita jadi kita pun harus melakukan perubahan. Seperti negara Finlandia melakukan perubahan dunia pendidikan selama 20 tahun sejak awal tahun 1980 sampai tahun 2000," kata Menbud Dikdasmen, Anies Baswedan saat memberikan penjelasan kepada Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia di Kantor Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Senin (1/12)."Filosofi Ki Hajar Dewantara di sana dipraktikkan," imbuh Anies.
Plaakk…Oh God, how come? Banyak semboyan “ jas merah” alias jangan melupakan sejarah, tapi sejarah pendidikannya sendiri malah tersia kan, apa harap dimaklumi ya coz buku-bukunya saja hanya ada 30 di dunia  kalah dengan novel Harry Potter yang ada dimana-mana jadi sedikit yang baca, nih pernyataannya "Buku ajaran Ki Hajar Dewantara habis di Taman Siswa, saya mencari dimana-mana cuma hanya 30 buku. Dalam buku Ki Hajar Dewantara negara Finlandia belajar dari sini (buku)," kata Anies sambil memegang buku Ki Hajar Dewantara. Well.. Ternyata bapak kita Ki Hajar Dewantara sudah mempersiapkan lebih dini dengan pemikiran yang matang buat penerusnya, tapi sayangnya mungkin banyak dari kita lebih bangga dengan pemikiran dari barat jadi gini deh dipaksain diterapkan jadi buat bingung,  Entah kapan semoga bisa cepat datang seorang Ki hajar Dewantoro muda di Indonesia dengan pemikirannya yang cool…bisa merubah paradigma pendidikan di Indonesia yaitu pendidikan merupakan Taman Siswa, sebuah tempat dimana siswa bisa nyaman, tenang, gembira dan berexplorasi di taman yang bernama sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar